Sabtu, 11 Agustus 2012

Al Battani : Penemu Berbagai Teori Matematika



Sumber gambar : famousscientists.org
Setelah pada postingan terdahulu akang menulis tentang Ilmuwan Muslim dalam bidang Matematika yaitu Muhammad bin Musa al-Khawarizmi kini akang akan menulis tentang ilmuwan lainnya. Al Battani adalah salah satu ilmuwan muslim lainnya di bidang Matematika dan Astronomi. Tokoh yang didunia barat dikenal dengan sebutan Albategni atau Albategnus adalah orang pertama yang mengenalkan istilah Sinus, Kosinus, Tangen dan Kotangen. Anda tentunya tahu kan istilah2 tersebut? Yaa itu adalah istilah2 dalam ilmu Trigonometri yang tidak asing bagi pelajar dan mahasiswa yang mempelajari ilmu Matematika. Al-Battani dikenal menggunakan prinsip-prinsip trigonometri tersebut saat melakukan observasi astronomi di observatorium yang dibangun Khalifah Makmun Ar-Rasyid, khalifah Abbasiyah.
Pengertian Sinus dan Kosinus digunakan untuk menggantikan istilah chord atau tali busur yang biasa digunakan dalam perhitungan astronomis dan trigonometri disaat itu. Dalam bahasa Arab istilah Sinus disebut jaib yang berarti teluk atau garis bengkok. Sedangkan Kotangen dalam bahasa Arab adalah bayangan lurus atau garis istiwa’ (khatulistiwa) dari Gnomon. Gnomon adalah suatu alat semacam papan yang digunakan untuk mengukur cahaya matahari setelah dibagi dua belas bagian. Menurut Battani, Tangen adalah garis bayang-bayang melintang yang jatuh di permukaan Gnomon. Ia mengukur garis lurus khatulistiwa melalui pengukuran bayang-bayang yang muncul pada alat Gnomon. Garis lurus itulah yang dikenal dengan sebutan kotangen, sedangkan garis melintangnya disebut tangen. Teori tangen dan kotangen inilah yang kemudian menjadi pilar dasar ilmu trigonometri.
Alat gnomon yang digunakan Al-Battani mengilhami para ilmuwan untuk menciptakan jam yang kita kenal pada masa kini. Ilmuwan muslim yang menekuni pengembangan itu adalah Abbas bin Abdullah Habsy al-Hisab al-Marwazi, seorang astronom muda yang membagi alat tersebut menjadi 60 bagian. Setiap bagian dianggap satu jam. Satu jam sama dengan 60 menit dan satu menit sama dengan 60 detik. Dari kedua pembagian itu jelas, Al-Battani membagi hari menjadi 12 jam sedangkan Al-Marwazi menjadi 60 jam. Dalam perkembangan selanjutnya kedua metode dikombinasikan menjadi pembagian waktu yang kita kenal sekarang.
Al-Battani juga berhasil membuat daftar table sinus, tangen dan kotangen dari 0 derajat sampai 90 derajat secara cermat. Tabel itu dengan tepat ia terapkan dalam operasi2 aljabar dan trigonometri untuk segitiga sferis. Dalam bidang astronomis Al-Battani adalah orang yang mengenalkan istilah-istilah astronomis seperti Azimut, Zenit dan Nadir yang bersumber dari bahasa Arab. Al-Battani juga berhasil menghitung panjang tahun menjadi 365 hari 5 jam 46 menit 24 detik, ketepatan hitungan ini hanya berbeda 2 menit dibanding waktu sebenarnya. Karya-karyanya yang tercatat diantaranya Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj fi ma Baina Arba al-Falak; Syarah al-Maqaalat al-Arba li Batlamiyus; Risalah fi Tahqiq Aqdar al Ittisalat; dan Az-Zij.
Sumber Pustaka: Khazanah Orang Besar Islam (Dari Penakluk Jerusalem Hingga Angka Nol); Penerbit : REPUBLIKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share To