Symantec
Symantec
KOMPAS.com - Pembaruan (update) software antivirus Symantec menyebabkan sejumlah komputer bersistem operasi Windows XP, mengalami blue screen. Symantec mengakui masalah tersebut, Jumat (13/7/2012), dan memastikan bahwa yang mengalami blue screen hanyalah komputer bersistem operasi Windows XP.
Menurut pihak Symantec, akar masalah ini ada pada evaluasi penuh dan root software Symantec untuk Windows XP versi terbaru, tertanggal 11 Juli rev11 yang telah menggunakan teknologi dan berlisensi SONAR (Symantec Online Network for Advanced Response).
SONAR sendiri adalah teknologi anti program jahat yang memantau adanya hal mencurigakan dan berbahaya.
"Akar masalah ini adalah ketidakcocokan interaksi tiga arah antara beberapa software pihak ketiga yang menerapkan driver sistem file menggunakan kernel stack based file objects yang khas dengan driver enkripsi, lisensi SONAR dan Windows XP Chace manager." kata Orla Cox, anggota tim Symantec Security Response dalam sebuah tulisan di blog resmi.
Ketiga hal inilah yang menyebabkan sistem menjadi crash, sehingga menampilkan tampilan error blue screen.
Para pengguna komputer Windows XP lantas melaporkan masalah ini, terutama mereka yang menjabat sebagai manajer teknologi informasi (TI) di perusahaan yang menggunakan software Symantec. Seorang manajer IT perusahaan besar Amerika Serikat, Mark Daeth mengatakan, lebih dari 1.000 sistem di tempat kerja mengalami blue screen.
Pihak Symantec telah memperbaiki software mereka dan merilis Symantec untuk Windows XP versi r12. "Setelah Symantec versi terbaru dirilis, tidak ada masalah baru yang dilaporkan dari lapangan," tulis Symantec dalam sebuah penyataan.
Dalam dua bulan terakhir, Symantec menjadi perusahaan antivirus kedua yang membuat kerusakan pada sistem operasi Windows. Melalui pembaruan software pada pertengahan Mei lalu, perusahaan Avira asal Jerman, juga melakukan yang hal yang merusak Windows.
McAfee, Trend Micro, bahkan Microsoft sendiri, juga pernah membuat kesalahan fatal dalam software mereka.
Menurut pihak Symantec, akar masalah ini ada pada evaluasi penuh dan root software Symantec untuk Windows XP versi terbaru, tertanggal 11 Juli rev11 yang telah menggunakan teknologi dan berlisensi SONAR (Symantec Online Network for Advanced Response).
SONAR sendiri adalah teknologi anti program jahat yang memantau adanya hal mencurigakan dan berbahaya.
"Akar masalah ini adalah ketidakcocokan interaksi tiga arah antara beberapa software pihak ketiga yang menerapkan driver sistem file menggunakan kernel stack based file objects yang khas dengan driver enkripsi, lisensi SONAR dan Windows XP Chace manager." kata Orla Cox, anggota tim Symantec Security Response dalam sebuah tulisan di blog resmi.
Ketiga hal inilah yang menyebabkan sistem menjadi crash, sehingga menampilkan tampilan error blue screen.
Para pengguna komputer Windows XP lantas melaporkan masalah ini, terutama mereka yang menjabat sebagai manajer teknologi informasi (TI) di perusahaan yang menggunakan software Symantec. Seorang manajer IT perusahaan besar Amerika Serikat, Mark Daeth mengatakan, lebih dari 1.000 sistem di tempat kerja mengalami blue screen.
Pihak Symantec telah memperbaiki software mereka dan merilis Symantec untuk Windows XP versi r12. "Setelah Symantec versi terbaru dirilis, tidak ada masalah baru yang dilaporkan dari lapangan," tulis Symantec dalam sebuah penyataan.
Dalam dua bulan terakhir, Symantec menjadi perusahaan antivirus kedua yang membuat kerusakan pada sistem operasi Windows. Melalui pembaruan software pada pertengahan Mei lalu, perusahaan Avira asal Jerman, juga melakukan yang hal yang merusak Windows.
McAfee, Trend Micro, bahkan Microsoft sendiri, juga pernah membuat kesalahan fatal dalam software mereka.
Sumber :