Rabu, 05 September 2012

Makan di Jakarta: Terjangkau Tapi Nikmat (Bagian 1)

Di beberapa pojok Jakarta yang padat dan sesak, tersimpan beberapa tempat makan paling nikmat. Beragam jenis makanan dan pengaruh industri kuliner dari berbagai daerah membuat Jakarta, kota dengan populasi 10 juta jiwa ini, jadi tujuan wisata kuliner favorit di Asia.

Siapkan perut, siapkan uang, dan jangan takut ketagihan. Berikut ini adalah tulisan pertama dari serial tulisan tempat makan nikmat dengan harga terjangkau, yang kami rekomendasikan buat Anda.

Sop Kambing Bang Mamat
Sop kambing disuguhkan sempurna, memukau selera. Foto: Fajar Anugrah Putra/Yahoo! Indonesia
Suatu malam saya melintas di Jalan Gandaria, Jakarta Selatan menuju Bintaro. Sesaat setelah melewati RS Muhammadiyah, di sebelah kanan jalan sebelum pom bensin, ada warung tenda dengan terpal hijau — selazimnya warung makan kaki lima.

Yang menarik perhatian adalah, warung tersebut cukup ramai. Tertulis di terpal hijaunya, “Sop Kambing Bang Mamat.”

Saya mampir dan duduk persis di depan meja yang di atasnya tersaji potongan-potongan daging kambing, makanan kukus yang dibungkus kulit pisang, sekaleng minyak samin dan banyak buah tomat. Sang penjual, pria 40-an tahun, bertanya, "Mau pakai apa, Mas? Ada daging, pipi, jeroan dan kaki."

Saya pun memesan otak, daging dan pipi kambing, Dengan cekatan sang penjual lalu mengiris potongan daging dan pipi kemudian diletakkan di mangkok putih. Di mangkok itu lalu ditambahkan otak kambing yang berbentuk persegi dan berwarna putih bersih serta irisan buah tomat yang cukup banyak.

Yang unik dari cara penyajiannya ialah mangkok yang sudah berisi daging lalu diguyur kuah sop berwarna putih hingga penuh, lalu ditumpahkan lagi ke dalam panci besar-tempat kuah sop kambing. Kemudian diguyur lagi dengan kuah, diberikan sedikit garam, sedikit penyedap rasa, daun bawang, bawang goreng dan minyak samin!

Saat disajikan ke hadapan saya, tercium aroma sedap dari semangkok sop kambing yang masih mengepul. Kemudian saya mencoba sesendok kuahnya. Rasanya gurih sekali!

Saya tanya kepada penjualnya: "Kuahnya ini pakai apa Pak?" "Pakai susu sapi Mas. Susu bubuk terus kita rebus sama kaldu kambing", jawab sang pedagang.

Saya lalu menyendok dagingnya, terasa empuk, tidak melawan saat dikunyah dan tidak berbau amis kambing, sama halnya dengan kuah sop. Begitu pula pipi kambingnya, lebih kenyal tapi lembut. 

Untuk otak kambingnya saya berikan nilai 10 dari 10. Rasanya tidak asin, tapi gurih dan 'meleleh' di mulut.

Kemudian saya tambahkan sambal kacang yang sudah diblender halus dan perasan jeruk nipis sebanyak dua potong.  Tambah nikmat! Tak terasa dalam tempo kurang dari 15 menit, semangkok penuh sop kambing, sepiring nasi putih dan jeruk hangat ludes.

Mau tahu berapa yang saya harus bayar untuk itu semua? Hanya Rp 30 ribu. Sangat terjangkau.

Sop Kambing Bang Mamat buka setiap hari mulai pukul 17.30 WIB-habis. Letaknya di jalan Gandaria, Jakarta Selatan (satu baris dengan pom bensin Pertamina dan RS Muhammdiyah).

Sate Padang Salero Ajo

Untuk Anda pencinta makanan khas Sumatera yang berbumbu pedas, wajib menyukai sate padang — irisan jeroan, daging dan lidah sapi seukuran kuku manusia-atau sedikit lebih besar, dibumbui dengan bermacam-macam rempah kemudian dipanggang di atas bara api.
Salero Ajo di waktu malam. Foto: Jajalable Culinary
Khas sate padang adalah diguyur kuah kental campuran kacang yang diulek bersama tepung maizena, air, cabai dan berbagai rempah. Jangan lupa ketupat, kerupuk kulit, keripik singkong pedas dan bawang goreng sebagai tambahannya.

Untuk Anda yang tinggal di Jakarta, sate padang mudah ditemui di mana saja, mulai dari kaki lima sampai beberapa restoran di mall. Saya mulai menemukan sate padang yang nikmat di kawasan Jl Radio Dalam, Jakarta Selatan. Namanya “Sate Padang Salero Ajo.”

Salero Ajo memiliki ciri khas sate lidahnya yang gurih, empuk dan irisannya besar-besar. Plus kuahnya yang banyak dalam setiap porsinya serta ketupatnya yang lembut. Kuahnya gurih dan pedas, tapi tidak terlalu menggigit. Sehingga tak akan membuat orang kelabakan saat memakan.

Selain sate lidah, Salero Ajo juga menjual juga sate usus, jantung dan daging sapi.

Saya sangat menyukai jika sate padang ditambahkan kerupuk kulit yang dicelup bersama kuahnya.  Tekstur kerupuk kulit yang renyah, krenyes-krenyes pun jadi lunak.

Satu porsi sate padang plus ketupat dijual seharga Rp 17.500. Satu bungkus kerupuk kulit dijual hanya Rp 2 ribu.

Di kawasan Radio Dalam juga ada beberapa penjaja sate padang. Lokasi Salero Ajo terletak tak jauh dari perempatan lampu merah Radio Dalam, sekitar 200 meter. Jika Anda berjalan menuju ke arah Pondok Indah, maka Sate Padang Salero Ajo ada di sebelah kanan, warung tenda yang banyak lampunya dengan terpal putih.

Selamat ketagihan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share To