Selasa, 15 Mei 2012

Benarkah Software Open Source Jadi Solusi Pembajakan?


detail berita
Senior Director BSA, APAC, Tarun Shawney (foto: Yoga/Okezone)
JAKARTA - Berkurangnya penggunaan software bajakan di suatu negara bisa dikatakan sebagai tanda tumbuhnya kesadaran terhadap Hak Kekayaan Intelektual.

Salah satu cara untuk mengurangi software bajakan, adalah dengan software open source. Tapi benarkah ini bisa jadi solusi?

Senior Director BSA, APAC, Tarun Shawney berpendapat penggunaan open source memang bisa membantu mengurangi pembajakan. Namun, hal tersebut tidak serta merta menjadi solusi.

Dia mengungkap beberapa hal yang umumnya jadi pertimbangan adopsi software open source dalam perusahaan.

Meskipun software tersebut bisa diperoleh tanpa biaya, menurutnya biaya akan keluar dalam hal support-nya. Cost untuk maintenance dan pengoperasiannya akan mahal.

"Open source bisa diperoleh dengan gratis, tapi tidak sepenuhnya gratis karena penggunanya akan perlu biaya maintenance," papar Shawney, di presentasi 2011 Global Software Piracy Study, di Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Ketika mengalami kerusakan dan untuk masalah perawatan, perusahaan akan membutuhkan tenaga ahli yang bisa menyelesaikannya. Sedangkan pada software propietary cenderung tidak membutuhkan tenaga ahli untuk hal tersebut.

Selain itu menurutnya, salah satu kendala open source adalah program filenya yang cenderung tidak kompatibel dengan sistem operasi lain. Terlebih ketika file tersebut mesti dikomunikasikan dengan software propietary. (okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share To