Andina Librianty - Okezone
Selasa, 15 Mei 2012 17:40 wib
Raymond Goh - Fransiskus (Foto: Andina)
Pertumbuhan perangka mobile merupakan peluang besar bagi para penjahat cyber. Diungkapkan Director System Engineering Asia South Region Symantec Raymond Goh, serangan mobile merupakan fokus pembuat malware, sehingga perangkat mobile menjadi sumber baru dari pelanggaran data.
“Kenapa perangkat mobile? Karena saat ini, hampir semua orang memiliki dan menyimpan informasi pribadinya di perangkat mobile,” kata Goh, saat mengungkapkan laporan Internet Security Threat Report Symantec Volume 17 di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
Ancaman mobile bukan hanya mencuri informasi, tapi juga ‘memata-matai’ dan menjadi salah satu cara untuk menghasilkan uang dengan SMS premium. Maka salah satu cara menghindari serangan malware, Goh menyarankan pengguna perangkat mobile untuk mengunduh aplikasi dari toko aplikasi yang resmi. “Ini untuk menghindari aplikasi jahat, karena ada aplikasi yang bisa mengirimkan SMS premiun dengan mengenakan biaya,” tambah Goh.
Di kesempatan yang sama, Technical Consultant Symantec Fransiskus Andi Indromojo, juga mengatakan banyaknya perangkat mobile membuka jalan untuk penjahat cyber. “Munculnya banyak device, seperti iPhone hingga Android, hal itu bisa membuka banyak pintu untuk ancaman mobile,” tuturnya.
Terlebih lagi, kata Fransiskus, saat ini banyak berkeliaran toko aplikasi yang tidak resmi sehingga mendongkrak berkeliarannya ancaman tersebut. “Banyak app store yang tidak resmi, sehingga juga ada aplikasi yang tidak aman. Bahkan praktisi IT saja kadang tidak tahu mana yang aman dan tidak,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, berbagai macam perangkat punya celah untuk disusupi malware sehingga disarankan pada pengguna perangkat mobile untuk waspada. “Segala macam perangkat punya celah atau bisa dikatakan tidak ada yang aman. Karena itu, kita harus lebih aware,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar